Di tips kali ini, hafid akan coba memberikan para blogger sejati cara
mengoptimalkan kerja windows dengan cara menambahkan partisi swap.
Nantinya partisi swap ini akan dijadikan sebagai virtual memory dan
tempat bagi folder temporary.
Ya udah langsung aja kita mulai
tutornya aja key! Lakukan instalasi seperti biasa, kita misalkan akan
menginstal windows ini pada harddisk 80 GB. Harddisk 80 GB ini kita
partisi menjadi 3, yaitu :
C: (System) = 35 GB
D: (Data) = 40 GB
Z: (Swap) = 5 GB
Setelah anda selesai melakukan instalasi, maka anda lakukan langkah-langkah berikut :
Berikan
label dan drive letter pada masing-masing partisi harddisk seperti
contoh diatas tadi. Yang dimaksud label yaitu “C:” sedangkan letternya
adalah “(System)”. Untuk drive terakhir, yaitu drive dengan label SWAP,
anda ganti dengan letter “Z:” caranya sebagai berikut :
1. Klik
kanan icon ‘My Computer’, lalu klik ‘Manage’ atau dari menu Start ->
Control Panel -> Administrative Tools -> Computer Management.
2. Pilih ‘Disk Management’ di bawah node ‘Storage’. Di panel sebelah kanan akan muncul daftar partisi di system anda.
3. Klik kanan kotak partisi ’swap’, klik ‘Change drive letter and path’. Muncullah window Change drive letter and path.
4. Klik button ‘Change’. Muncul kotak dialog baru.
5. Pilih radio button ‘Assign the following drive letter’ dan pilih ‘Z’ pada combo box di sebelahnya. Kemudian klik button ‘OK’
6. Jika muncul kotak dialog peringatan, tekan tombol ‘Yes’
Setelah
anda selesai melakukan langkah diatas, selanjutnya kita akan melakukan
pengaturan Virtual Memory. Inti dari pengaturan ini adalah memindahkan
virtual memory dari lokasi default (C:\) ke (E:\).
Dan caranya adalah sebagai berikut :
1. Klik kanan icon ‘My Computer’ lalu klik ‘Properties’ atau dari menu Start->Control Panel->System
2. Pilih tab ‘Advanced’
3. Klik button ‘Settings’ dari panel ‘Performance’. Muncul window ‘Performance Options’
4. Pada panel ‘Virtual Memory’, klik button ‘Change’.
5. Klik drive ‘C’, kemudian pilih ‘No Paging file’, kemudian klik tombol ‘Set’
6. Klik drive ‘Z’, pilih ‘custom size’, kemudian isikan nilai berikut:
7. Initial size = 1.5x - 2x ukuran ram
8. Maximum size = 50% ukuran partisi ‘Z’
9. Kemudian klik tombol ‘Set’
10. Klik tombol ‘OK’
Setelah
anda melalui tahap ini, anda akan mendapat dialog peringatan dari
windows, Anda abaikan saja. Selanjutnya kita akan melakukan langkah yang
terakhir, yaitu melakukan pengaturan Temporary Folder. Temporary folder
adalah folder khusus untuk menyimpan file-file sementara yang
dibutuhkan oleh windows. Biasanya file-file ini disimpan ke folder
tersebut saat instalasi, update, dll. Anda bebas untuk menghapus isi
folder ini karena tidak membahayakan sistem anda. Ukuran folder ini
seringkali membengkak dan mengkonsumsi space hardisk besar-besaran, oleh
karena itu sebaiknya jangan diletakkan dalam partisi yang sama dengan
Windows.
1. Masih di tab ‘Advanced’, klik tombol ‘Environment Variables’
2.
Pada panel ‘User variable for ….’, pilih variabel ‘TEMP’, klik tombol
‘Edit’, isikan nilai ‘Z:\TEMP’ pada kolom variable value. Begitu juga
dengan variabel TMP, set dengan nilai yang sama.
3. Pada panel ‘System variables’. Lakukan hal yang sama untuk variabel ‘TEMP’ dan ‘TMP’
4. Kemudian klik tombol ‘OK’.
5. Klik tombol ‘OK’ untuk menutup window ‘System Properties’, kemudian restart Windows
Thursday, October 18, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
thanks atas infonya..
Post a Comment