1. Masuk BIOS dengan menekan tombol Delete / F2 sesuai dengan jenis BIOS anda
2. Pastikan Harddisk dan CD-ROM sudah terdeteksi
3. Rubah urutan booting yang pertama menjadi CD-ROM
4. Masukkan CD installer Debian yang pertama
5. Simpan dan keluar dari BIOS dengan menekan tombol F10, lalu pilih Y (enter)
6. Tunggu beberapa saaat sampai muncul tampilan seperti dibawah ini
7. Untuk menginstall dalam mode GUI, ketikkan installgui (huruf kecil tanpa spasi)
8. Setelah itu akan muncul untuk pemilihan bahasa instalasi. Biarkan default
(English), lalu klik continue
9. Kemudian anda akan diminta memilih bahasa dari Negara mana, biarkan default
(United States), kemudian klik continue
10. Pemilihan Keyboard biarkan default (American English) lalu klik continue
11. Selanjutnya sistem akan mendeteksi CD-ROM dan melakukan mounting
Tahap berikutnya adalah `load installer components from CD-ROM` yang juga
dilakukan oleh sistem secara otomatis
Jika sistem tidak terkoneksi dalam jaringan DHCP maka konfigurasi network
akan gagal sehingga harus dilakukan secara manual.
12. Kemudian lakukan konfigurasi jaringan secara manual dengan memilih opsi
`configure network manually`
13. Masukkan IP address yang akan digunakan oleh host debian etch pada jendela
dialog berikut. kami menggunakan IP address 192.168.1.1
14. Kami menggunakan netmask 255.255.255.0 pada jendela dialog netmask
15. Kemudian di jendela dialog gateway, isi dengan alamat gateway yang digunakan.
Kami menggunakan 192.168.1.1
16. Masukkan IP server pada opsi `Name server addresses` kemudian klik continue
untuk melangkah ke proses selanjutnya.
17. Tahap berikutnya adalah pengisian hostname yang akan digunakan pada sistem
debian etch. Penulis menggunakan `vq` sebagai hostname
18. Untuk `domain name`, penulis menggunakan `smkdlg.edu `
19. Tahap berikutnya adalah proses partisi yang akan digunakan untuk instalasi
debian etch. Pilih opsi `Manual` untuk melakukan partisi hardisk secara manual.
20. Kemudian sorot hardisk yang akan di partisi atau memilih partisi yang telah
disiapkan untuk linux. kemudian klik Continue untuk melangkah ke proses
berikutnya.
21. Selanjutnya pilih yes pada Create new empty partition table on disk device
22. Sorot partisi yang akan digunakan kemudian klik continue
23. Pilih Create New Partition lalu klik continue
24. Masukkan ukuran partisi yang digunakan sebagai root kemudian klik continue
25. Pilih Primary, kemudian continue
26. Pilih Beginning, kemudian klik continue
27. Partisi Untuk root telah selesai, klik Done Settting up the partition
28. Selanjutnya kita akan membuat parisi untuk swap. Klik drive yang akan di partisi
kemudian klik continue.
29. masukkan kapasitas yang digunakan sebagai swap. Disini kami menggunakan
memory 128MB jadi kami memasukkan 256MB sebagai swap memory.kemudian
klik continue
30. Pada partition settings, klik ganda `use as` sampai seluruh opsi partisi muncul
kemudian pilih jenis `swap area`.
31. Klik ganda opsi `done setting up the partition` kemudian klik Continue untuk
melangkah ke proses berikutnya
32. Tahap berikutnya adalah pembuatan partisi untuk home directory. Klik drive
yang belum di partisi kemudian klik continue
33. Masukkan kapasitas untuk directory /home, kemudian klik continue.
34. Klik ganda opsi `finish partitioning and writes changes to disk`
35. Pada jendela dialog berikutnya, pilih opsi `Yes` kemudian klik continue untuk
mengakhiri proses pembuatan partisi linux.
36. Tahap berikutnya adalah konfigurasi zona waktu. Biarkan default lalu klik
continue
37. Pada jendela dialog berikutnya, isi dengan password user root yang akan
digunakan pada sistem debian. Klik continue untuk melangkah ke proses
berikutnya.
38. Kemudian isi dengan nama lengkap dari user yang akan digunakan pada sistem
debian etch. Klik continue untuk melanjutkan proses instalasi ke tahap
berikutnya.
39. Jendela dialog berikutnya adalah nama user yang akan login ke sistem debian
etch. Klik continue untuk melangkah ke tahap berikutnya.
40. Isi dengan password dari user yang anda gunakan pada jendela dialog
sebelumnya.
41. Berikut merupakan proses instalasi base system dari debian etch.
42. Untuk `use a network mirror`, pilih opsi `No` kemudian klik continue untuk
melanjutkan proses instalasi.
43. Jendela dialog berikutnya adalah `configuring popularity-contest`. Pilih opsi `No`
kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
44. Berikut paket-paket software debian etch yang akan diinstal pada komputer
penulis. Anda dapat memilih paket software tertentu sesuai dengan kebutuhan.
45. Jendela dialog berikut digunakan untuk workgroup/domain name yang akan
ditampilkan di seluruh komputer klien oleh server samba. Penulis menggunakan
`iardlab`, kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
46. Tahap berikutnya merupakan opsi jika host atau komputer yang digunakan
terkoneksi ke DHCP server. DHCP server akan menyediakan informasi tentang
WINS server (NetBIOS name servers). Penulis menggunakan opsi `no` karena
komputer yang digunakan diset secara manual dan tidak terkoneksi ke DHCP
server.
47. Berikut proses instalasi paket software pada sistem debian etch yang penulis
gunakan.
48. Kemudian pilih resolusi screen yang didukung oleh komputer anda. Penulis
menggunakan 1024x768.
49. Proses berikutnya adalah instalasi boot loader, penulis menggunakan GRUB boot
loader karena selera dan kebiasaan. Langsung klik continue
50. Jendela dialog berikutnya merupakan informasi bahwa instalasi debian etch telah
selesai. Klik continue untuk mengakhiri proses instalasi secara keseluruhan.
51. Berikut tampilan login prompt sistem debian etch yang telah terinstal dengan
sempurna ke komputer yang penulis gunakan.
52. Selesai……
selamat mencoba
Saturday, January 29, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment